Rabu, 10 Desember 2014

Jiarah dan Sekilas Sejarah Banten Girang





Tugu depan makam
Banten Girang yang terletak di kampung Balaya, desa Sempu Kota Serang. Letaknya sekitar 10 km di sebelah selatan pelabuhan Banten sekarang. Merupakan lokasi kerajaan Islam pertama di Banten, yang pada masa awalnya merupakan kerajaan Hindu Budha. yang diperkirakan keberadaannya sekitar tahun 932 M. Pada waktu itu kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang subur makmur dengan segala potensi alam yang ada, berkait keagamaan sehingga mereka berhubungan dengan kerajaan di Jawa dalam berbagai hubungan kepentingan. Gunung Pulosari dikaitkan dengan Banten Girang dan diperkirakan merupakan tempat kramat kerajaan Sunda saat itu.
Dari sejarah yang didapat tentang Kerajaan Banten, Sunan Gunung Jatilah yang berperan mengukirkan sejarah awal berdirinya kerajaan yang kelanjutannya menjadi kesultanan Islam di Banten. Perjalanan dakwah beliau menghantarkan sampai di Kerajaan Banten Girang yang memang Raja dan masyarakatnya masih beragama Hindu Budha. Sunan Gunung Jati dan puteranya, Maulana Hasanuddin, mengunjungi Gunung Pulosari yang saat itu merupakan tempat kramat bagi kerajaan Banten Girang. Di sana, Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam dan menjadi pemimpin agama masyarakat setempat, yang sudah masuk Islam. Baru kemudian Sunan Gunung Jati menaklukkan Kerajaan Banten Girang karena desakan kerajaan yang tidak menerima keberadaannya.
Sejarah ini terjadi Sekitar tahun 1526, saat itu Kerajaan Demak merebut Pelabuhan Banten dan Banten Girang, bersama dengan Sunan Gunung Jati yang memang saat itu sudah banyak pengikut di gunung Pulosari, juga di bantu Maulana Hasanuddin dan Ki Jongjo. Banten Girang Jatuh dan Hasanuddin naik tahta, menggantikan raja, yang dalam sumber Portugis dipanggil “Sanghyang” dan baru meninggal. Peristiwa ini merupakan berdirinya atau sejarah terjadinya Kesultanan Banten. Kemudian Sultan Hasanuddin memindahkan pusat Kesultanan dari Banten Girang ke Pelabuhan Banten.
Keterangan lain ; Pangeran Sabakingkin, nama lain dari Hasanuddin diberikan ketika beliau berhasil mendirikan Kota Banten pada tanggal 8 Oktober 1526 (Michrob, 2011: 64), semenjak itu Banten menjadi kesultanan yang dipertuan oleh Pangeran Hasanuddin bagi seluruh daerah sunda barat, dan puncaknya adalah penaklukan Banten Girang dan pesisir dengan membuat Surosowan sebagai pusat pemerintahan kesultanan Banten.
Dari sisa-sisa peninggalannya kerajaan Banten Girang ini, kita banyak mempunyai bukti-bukti peninggalan dan juga terdapat makam-makam, seperti diantaranya makam Ki Mas Jong dan Agus Ju. Menurut sejarah, Ki Mas Jong dan Agus Ju adalah dua kakak beradik yang pertama masuk Islam dari penduduk Banten Girang dan sebagai pengikut setia Sultan Islam pertama yaitu; Sultan Hasanuddin. sejarah mencatat, dari resi sakti di bidang pertahanan dan keamanan inilah yaitu; Ki Mas Jong dan Agus Jo atau disebut juga Ki Jongjo, mereka menjadi Punggawa Kesultanan dalam melindungi Sultan Hasanuddin dalam berdakwah.
Beringin RaksasaMakam Syekh AzharSehingga, atas perjuangannya ini banyak orang berjiarah ke makam mereka yang berlokasi di Banten Girang. Meskipun belum sepenuhnya diketahui asal mula dari nama Banten Girang, terutama dasar penyebutan Girang, namun dari cerita yang didapat turun-temurun dan berbagai rentetan peristiwa yang jadi tulisan tentang perkembangan sejarah Banten mengungkapkan bahwa; awal berdirinya Kerajaan Banten adalah dari lokasi Banten Girang.
Juru kunci (Abdu hasan)(1)Para pejiarah yang datang ke Banten Girang ini biasanya akan ramai pada waktu-waktu tertentu, seperti di awal-awal bulan Haji, dan memasuki bulan Puasa, juga menjelang Idul Adha, Idul Fitri dan sesudahnya.  Seperti biasa, mereka di bimbing oleh Juru Kunci (Kuncen) makam, Abdu Hasan; yang mewanti-wanti untuk tidak salah dalam niat berjiarah. Penjiarah akan didampingi Bpk Abdu Hasan ini di dua lokasi makam, yaitu; Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju, di samping mentafakuri sejarah perjuangan dakwah Islam kedua Punggawa Kesultanan Banten di Banten Girang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar