Rabu, 10 Desember 2014

Ramalan Ronggo Warsito Terhadap Politik Indonesia




Menurut Ronggo Warsito, presiden yang akan menggantikan SBY adalah sosok yang sangat religius. Menurut pujangga besar tanah Jawa pada era Kasunanan Surakarta abad 18 itu, ada tujuh satrio sebagai tokoh yang memerintah Indonesia.
Tujuh tokoh tersebut adalah Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, dan Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
1.      Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro (pemimpin yang akrab dengan penjara) yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajajahan. Pemimpin ini kemudian menjadi tokoh besar yang terkenal sampai ke seluruh dunia (Murwo Kuncoro). Tokoh tersebut ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama RI (1945-1967).
2.      Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar. Tokoh pemimpin berharta dunia (Mukti), berwibawa dan ditakuti (Wibowo). Namun dirinya dilekatan dengan segala kesalahan dan bernasib buruk (Kesandung Kesampar). Ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden kedua RI dan pemimpin Rezim Orba yang sangat ditakuti (1967-1998).
3.      Satrio Jinumput Sumelo Atur. Tokoh pemimpin yang diangkat (Jinumput) tetapi hanya dalam masa transisi atau sekedar menyelingi (Sumela Atur). Ditafsirkan BJ Habibie Presiden Ketiga RI. Berkuasa tahun 1998-1999.
4.      Satrio Lelono Topo Ngrame. Tokoh pemimpin yang suka mengembara atau keliling dunia (Lelono) juga mempunyai jiwa rohaniawan dan kontroversial (Tapa Ngrame). Ditafsirkan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dus, Presiden Keempat RI (1999-2000).
5.      Satrio Piningit Hamong Tuwuh, yaitu tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma leluhurnya (Hamong Tuwuh). Sosok ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak Soekarno, Presiden Kelima RI (2000-2004).
6.      Satrio Boyong Pambukaning Gapuro. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (boyong) dari menteri menjadi presiden dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju puncak zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Tokoh ini ditafsir SBY. Dia akan selamat memimpin bangsa dengan baik jika mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Pemimpin Ketujuh, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
7.      Presiden ketujuh adalah Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu, yaitu tokoh pemimpin yang sangat religius, digambarkan sebagai tokoh agama (Pinandito/ulama) yang rendah hati, dan memimpin Negara atas dasar agama (Sinisihan Wahyu).
Elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden hampir tak tergoyahkan. Sejak Gubernur DKI tersebut dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan, banyak orang memprediksi Jokowi tinggal menunggu pelantikan. Sayangnya, jika Jokowi benar-benar terpilih menjadi Presiden ke-7 dia tidak akan menyelesaikan masa kepemimpinannya hingga lima tahun. Lho, kok bisa?
Menurut ramalan Jayabaya (1135-1157), Indonesia hanya akan mencapai kemakmuran jika dipimpin oleh presiden yang mempunyai nama sesuai dengan urutan “Notonogoro” yang dipisahlan menjadi No-To-No-Go-Ro.
Diawali oleh “No”, yaitu Soekarno, dan dilanjutkan oleh “To” yang diwakili oleh Soeharto. Namun setelah Soeharto, belum ada lagi nama Presiden RI yang masuk dalam ramalan ini, mulai dari BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Baru setelah itu ada lagi nama “No” yang kedua, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Nama Habibie, Megawati, dan Gus Dur tidak masuk dalam istilah Notonogoro. Karena itu ketiganya tidak ada yang memimpin hingga lengkap lima tahun. Dengan mengacu pada uraian “Notonogoro” ini, maka jika Jokowi terpilih sebagai Presiden RI pada Pilpres 2014 ini, dia diprediksi tidak akan menyelesaikan masa 5 tahun kepemimpinannya.
Nama presiden yang akan memimpin minimal lima tahun, semestinya yang berakhiran “Go”. Lalu, siapakah dia? Apakah ia akan muncul dalam Pilpres 2014 ini atau pada Pemilu-pemilu berikutnya? Entahlah. Namanya juga ramalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar