BBM Naik Turun, Jokowi Sukses Buat Rakyat Kebingungan
SOLO - Pemerintahan di bawah kendali
Presiden Joko Widodo dinilai sukses membuat rakyatnya sendiri merasa
kebingungan terhadap arah pemerintahannya tersebut. Ini menyusul naik turunnya
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa pemerintahan mantan Wali Kota Solo ini.
Pengamat
ekonomi dari Universitas Sebelas Maret Bhimo Rizky Samudro mengatakan tidak
hanya sukses membuat rakyat kebingungan, Pemerintahan Jokowi ini pun sukses
memaksa rakyatnya untuk menerima kebijakan naik turunnya harga BBM.
"Awal
harga BBM naik, oke, rakyat bisa menerima alasan dari pemerintah. Namun tak
lama,rakyat kembali dibuat bingung dengan penurunan harga BBM. Mau di bawah ke
arah mana pemerintahan ini akan dibawa,"papar Bhimo Rizky Samudro, saat
ditemui Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/1/2015).
Tak
hanya sukses membuat rakyatnya sendiri kebingungan, Pemerintahan Presiden Joko
Widodo ini pun, ungkap Bhimo, sukses membuat harga tetap mahal di pasaran.
"Rakyat berharap penurunan BBM akan diiringi penurunan harga barang. Namun
faktanya tidak. Harga barang condong tetap mahal,"ujarnya.
Menurutnya,
Indonesia perlu mencontoh Amerika, meski pemerintahannya menganut paham
liberalisme, namun, masyarakat umum bisa dengan leluasa mengetahui tata kelola
minyak yang dilakukan Pertaminanya Amerika.
Sebab,
sebelum BBM di lepas, pemerintahan Amerika telah terlebih dahulu menghitungkan
biaya-biaya yang bisa menimbulkan beban berlebih pada rakyatnya. Tidak heran,
bila di Amerika, harga BBM setara Pertamax di hanya dijual dengan harga
Rp7.907,92 per liter.
"Di
Amerika harga BBM setara Pertamax, bila dikonferensikan ke rupiah itu dapatnya
Rp7.907,92 per liter. Tapi kita justru naik jadi Rp 8.500 per liter. Berarti
sebenarnya ada selisih dari perhitungan itu,"pangkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar