Kamis, 22 Januari 2015

Strategi Pembelajaran Matematika dengan Metode Pemberian Tugas



PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Guru merupakan faktor penting dalam pendidikan formal, karena harus memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswanya secara optimal. Guru juga dituntut menyajikan pembelajaran yang bukan semata-mata mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi juga memiliki kemampuan meningkatkan kemandirian siswa. Oleh karena itu guru harus dapat menciptakan kondisi proses pembelajaran yang memberikan kepada siswa untuk berpikir, berpendapat dan berkreativitas sesuai dengan perkembangan yang dimiliki.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting. Untuk mewujudkan proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.
Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan yang sangat penting. Metode dalam kegiatan pengajaran sangat bervariasi, pemilihannya disesuaikan tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila tidak dapat menguasai satu atau beberapa metode mengajar.
Untuk pencapaian tujuan pengajaran, maka pemilihan metode dalam mengajar harus tepat. Dengan demikian diharapkan kegiatan pengajaran dapat berlangsung secara baik dan bernilai guna. Dalam proses mengajar, seorang pendidik tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode mengajar, akan tetapi harus menggunakan beberapa metode mengajar yang digunakan secara bervariasi agar pengajaran tidak membosankan. Meski penggunaan metode bervariasi, tidak akan menguntungkan proses interaksi belajar mengajar bila penggunaan metode tidak tepat dengan situasi pengajaran yang mendukungnya. Disinilah dituntut kompetensi guru dalam pemilihan metode pengajaran yang tepat.
Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan, bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Dalam makalah ini, penulis akan membahas metode pemberian tugas dalam pengajaran matematika.

Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan metode pemberian tugas?
2.      Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam metode pemberian tugas?
3.      Apa kelebihan dan kekurangan dalam metode pemberian tugas?
















LANDASAN TEORITIK
Beberapa arti metode pemberian tugas, antara lain :
1. Metode pemberian tugas adalah metode yang dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada siswa baik untuk di rumah atau yang dikarenakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru.
2. Metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai metode yang memberikan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah, untuk pekerjaan rumah guru menyuruh siswa membaca buku kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan di kelas, tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan tugas (Roestiyah N.K, 1989).
3. Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas.
4. Metode pemberian tugas adalah metode yang mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungan jawab dari murid.
Metode pemberian tugas biasa disebut dengan metode tugas. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti halnya yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan : “ Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh membaca juga menambah tugas (1),cari buku lain untuk membedakan(2), pelajari keadaan orangnya”(roestiyah, 1996 : 75 ). Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggung-jawaban dari murid. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran.Dalam buku lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar  hal.132, Roestiyah mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.
Jadi metode pemberian tugas (penugasan) adalah metode penyajian bahan/ materi dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Misalnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya di gunakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut.


















PEMBAHASAN
1.      Pengertian Metode Penugasan
Yang dimaksud dengan metode tugas menurut Sayiful Sagala adalah “ cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkan.” Misalnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, di Perpustakaan bahkan di Rumah kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan. Metode ini dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah tetapi metode ini lebih luas dari pada pekerjaan rumah saja, karena dalam metode ini terdiri dari tiga fase antara lain: pertama Guru memberikan tugas, kedua siswa melaksanakan tugas, dan ketiga siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah dikerjakan.
Dengan cara ini diharapkan agar siswa dapat belajar bebas tetapi bertanggung jawab dan siswa akan berpengalaman mengetahui berbagai kesulitan dan mengatasi kesulitan itu, karena dengan tugas maka siswa memiliki kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil siswa yang lain. Merangsang siswa agar lebih giat belajar, memupuk inisiatif bertanggung jawab dan mandiri, memperkaya kegiatan belajar di luar, memperkuat pemahaman. Selain itu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajar dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang kurang berguna.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran atau meteri  terlalu banyak sementara waktu sedikit dalam kegiatan belajar di kelas. Artinya, banyaknya materi ajar yang tersedia dengan waktu kurang. Agar materi ajar dapat dimengerti, dipahami oleh siswa  dengan waktu yang telah ditentukan oleh kurikulum maka metode ini sangat membantu.
Dalam hal ini tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar pertanyaan (soal) atau perintah melakukan pendataan, mencari penyelesaian dalam buku pelajaran. Dapat juga mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu dan lain sebagainya. Guru memberikan tugas kepada siswa mandiri atau kelompok dengan waktu yang ditentukan dan disepakati siswa dan guru harus membahas, menilai hasil tugas madiri atau kelompok. Guru juga memberi motivasi agar siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik kemudian guru menghimbau siswa untuk menyusun hasil tugas baik mandiri atau kelompok. Dengan demikian siswa dapat bertanggung jawab dengan tugasnya, selain itu siswa menjadi lebih paham materi ajar.

2.      Fase Memberi Tugas
Fase-fase dalam memberikan tugas yang baik secara mandiri maupun kelompok:
a.       Guru memberikan tugas
Tugas yang diberikan dari guru kepada siswa baik secara mandiri atau kelompok maka harus memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a)      Tujuan yang akan dicapai
b)      Jenis tugas
c)      Tugas harus disesuaikan dengan kemampuan siswa
d)     Ada petunjuk yang jelas sehingga siswa dapat mengerjakan tugas mandiri maupun kelompok.
e)      Disediakan waktu yang jelas dan cukup untuk mengerjakan tugas.

b.      Siswa Mempertanggung jawabkan tugas
Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase ini:
a)      Laporan siswa tertulis dari apa yang dikerjakan
b)      Ada diskusi kelompok atau tanya jawab
c)      Penilaian atau tanggapan dari siswa yang lain
Dalam fase mempertanggung jawabkan ini yang disebut dengan  resitasi, adapun menurut Zakiyyah Darajat Pemberian tugas dapat dilakukan dalam beberapa hal, yaitu:
1)      Siswa diberi tugas mempelajari bagian dari buku teks baik secara kelompok maupun perorangan. Diberi waktu tertentu untuk mengerjakannya, kemudian siswa yang bersangkutan mempertanggungjawabkan.
2)      Siswa diberi tugas untuk melaksanakan sesuatu yang tujuannya melatih siswa dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.
3)      Siswa diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu atau problem tertentu dengan cara mencoba untuk mengunkapkan. Dengan tujuan agar siswa biasa berfikir ilmiah(logis dan sistematis) dalam memecahkan suatu masalah atau soal.
4)      Siswa diberi tugas untuk melaksanakan proyek dengan tujuan agar siswa membiasakan diri untuk bertanggung jawab terhadap penyelesaian suatau masalah, soal, yang telah disediakan dan bagaimana mengolah selanjutnya.
Dalam metode pemberian tugas atau resitasi ini syarat yang harus diketahui oleh guru dan siswa yang diberi tugas yaitu:
1)        Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari, sehingga siswa disamping sanggup mengerjakannya juga sanggup mempertanggungjawabkan.
2)        Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya karena sesuai kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.
3)        Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas  yang diberikan kepada siswa akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati.
4)       Jenis tugas yang diberikan kepada siswa harus dapat dimengerti benar-benar sehingga siswa tidak ada keraguan dalam melaksanakannya.
Adapun jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu berlangsungnya proses belajar mengajar :
1.    Tugas membuat rangkuman
2.    Tugas membuat makalah
3.    Menyelesaikan soal
4.    Tugas mengadakan observasi
5.    Tugas mempraktekkan sesuatu
6.    Tugas mendemonstrasikan observasi


3.       Kelebihan dan Kekurangan Metode Penugasan
Dalam penggunaan suatu metode pasti ada kelebihan dan kekurangan, begitu juga metode ini,
a.       Kelebihan
1)      Siswa dapat lebih memahami sendiri materi ajar sesuai dengan pengetahuan yang dicari sehingga pengetahuan itu akan tinggal lama dalam ingatan.
2)      Mengembangkan daya berfikir sendiri, daya inisiatif, kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri.
3)      Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas individual maupun kelompok.
b.      Kekurangan
1)      Siswa sulit dikontrol aktifitasnya dalam mengerjakan tugas, apakah benar mengerjakan dengan kemampuan dan usahanya atau hanya meniru pekerjaan temannya
2)      Khusus tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota yang lain tidak ikut berpartisipasi dengan baik.
3)      Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. Sering memberikan tugas yang monoton sehingga dapat menimbulkan kebosanan siswa.



















PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran matematika memerlukan beberapa metode khusus untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode yang digunakan diharapkan bisa efektif dan efisien dalam pembelajaran matematika sehingga siswa lebih mudah menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Metode mengajar yang digunakan yaitu seperti metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggung jawab dari murid baik berbentuk lisan maupun tulisan. Metode pemberian tugas mempunyai kelebihan yaitu dapat memupuk rasa percaya diri sendiri, dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan mengkomunikasikan sendiri, dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. Selain ada kelebihan,metode pemberian tugas mempunyai kelemahan yaitu tugas tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa, Pemberian tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat menimbulkan keluhan siswa,dan khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
Saran
1. Seorang guru harus bervariasi menggunakan metode pembelajaran untuk menghindari kejenuhan siswa. Selain metode pembelajaran yang bervariatif guru juga diharuskan untuk menyusun tugas yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan;
2.    Seorang guru harus selalu aktif melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung;
3.    Hendaknya seorang guru selalu memotivasi siswa untuk selalu belajar di rumah yaitu dengan cara memberikan tugas yang bertujuan untuk memahani materi lebih matang.
4. Sekolah harus menganjurkan kepada guru untuk menyusun tugas yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan  Kompetensi Dasar.

DAFTAR PUSTAKA
http://ndukyati.blogspot.com/2012/08/pembelajaran-dengan-metode-penugasan.html
http://gigyhardians.wordpress.com/2013/01/07/makalah-metode-pemberian-tugas-dan-metode-permainan/
http://dwisetiawan1987.wordpress.com/2013/01/11/25/
http://fortugaskuliah.wordpress.com/2013/01/16/makalah-tentang-metode-tugas-dan-metode-permainan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar