PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Guru merupakan faktor penting dalam pendidikan formal,
karena harus memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswanya
secara optimal. Guru juga dituntut menyajikan pembelajaran yang bukan
semata-mata mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi juga
memiliki kemampuan meningkatkan kemandirian siswa. Oleh karena itu guru harus
dapat menciptakan kondisi proses pembelajaran yang memberikan kepada siswa
untuk berpikir, berpendapat dan berkreativitas sesuai dengan perkembangan yang
dimiliki.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan
hasil prestasi siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan strategi dan metode pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang
sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan
dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan metode pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada siswa.
Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang
peranan yang sangat penting. Metode dalam kegiatan pengajaran sangat
bervariasi, pemilihannya disesuaikan tujuan pengajaran yang hendak dicapai.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila tidak
dapat menguasai satu atau beberapa metode mengajar.
Untuk pencapaian tujuan pengajaran, maka pemilihan metode dalam mengajar harus tepat. Dengan demikian diharapkan kegiatan pengajaran dapat berlangsung secara baik dan bernilai guna. Dalam proses mengajar, seorang pendidik tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode mengajar, akan tetapi harus menggunakan beberapa metode mengajar yang digunakan secara bervariasi agar pengajaran tidak membosankan. Meski penggunaan metode bervariasi, tidak akan menguntungkan proses interaksi belajar mengajar bila penggunaan metode tidak tepat dengan situasi pengajaran yang mendukungnya. Disinilah dituntut kompetensi guru dalam pemilihan metode pengajaran yang tepat.
Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan, bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Dalam makalah ini, penulis akan membahas metode pemberian tugas dalam pengajaran matematika.
Untuk pencapaian tujuan pengajaran, maka pemilihan metode dalam mengajar harus tepat. Dengan demikian diharapkan kegiatan pengajaran dapat berlangsung secara baik dan bernilai guna. Dalam proses mengajar, seorang pendidik tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode mengajar, akan tetapi harus menggunakan beberapa metode mengajar yang digunakan secara bervariasi agar pengajaran tidak membosankan. Meski penggunaan metode bervariasi, tidak akan menguntungkan proses interaksi belajar mengajar bila penggunaan metode tidak tepat dengan situasi pengajaran yang mendukungnya. Disinilah dituntut kompetensi guru dalam pemilihan metode pengajaran yang tepat.
Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan, bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Dalam makalah ini, penulis akan membahas metode pemberian tugas dalam pengajaran matematika.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan metode pemberian tugas?
2. Hal-hal
apa sajakah yang harus diperhatikan dalam metode pemberian tugas?
3. Apa
kelebihan dan kekurangan dalam metode pemberian tugas?
LANDASAN TEORITIK
Beberapa arti metode pemberian tugas, antara lain :
1. Metode pemberian tugas adalah metode yang dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada siswa baik untuk di rumah atau yang dikarenakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru.
2. Metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai metode yang memberikan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah, untuk pekerjaan rumah guru menyuruh siswa membaca buku kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan di kelas, tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan tugas (Roestiyah N.K, 1989).
3. Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas.
4. Metode pemberian tugas adalah metode yang mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungan jawab dari murid.
1. Metode pemberian tugas adalah metode yang dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada siswa baik untuk di rumah atau yang dikarenakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru.
2. Metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai metode yang memberikan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah, untuk pekerjaan rumah guru menyuruh siswa membaca buku kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan di kelas, tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh siswa membaca dan menambahkan tugas (Roestiyah N.K, 1989).
3. Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas.
4. Metode pemberian tugas adalah metode yang mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungan jawab dari murid.
Metode pemberian tugas biasa disebut
dengan metode tugas. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran
matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan
soal-soal. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan
pemberian tugas seperti halnya yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya
“Didaktik Metodik” yang mengatakan : “ Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh
membaca dari buku dirumah, dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi
dalam pemberian tugas guru menyuruh membaca juga menambah tugas (1),cari buku
lain untuk membedakan(2), pelajari keadaan orangnya”(roestiyah, 1996 : 75 ).
Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggung-jawaban
dari murid. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan
kesukaran.Dalam buku lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar
hal.132, Roestiyah mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa
menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan
latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam
mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.
Jadi metode pemberian tugas
(penugasan) adalah metode penyajian bahan/ materi dimana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Misalnya tugas yang
dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di
laboratorium, di perpustakaan atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya di gunakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya di gunakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Metode Penugasan
Yang dimaksud dengan metode tugas
menurut Sayiful Sagala adalah “ cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus
dipertanggungjawabkan.” Misalnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat
dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, di Perpustakaan bahkan di Rumah
kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan. Metode ini dikenal dengan
sebutan pekerjaan rumah tetapi metode ini lebih luas dari pada pekerjaan rumah
saja, karena dalam metode ini terdiri dari tiga fase antara lain: pertama Guru
memberikan tugas, kedua siswa melaksanakan tugas, dan ketiga siswa mempertanggung
jawabkan apa yang telah dikerjakan.
Dengan cara ini diharapkan agar siswa
dapat belajar bebas tetapi bertanggung jawab dan siswa akan berpengalaman
mengetahui berbagai kesulitan dan mengatasi kesulitan itu, karena dengan tugas
maka siswa memiliki kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil siswa
yang lain. Merangsang siswa agar lebih giat belajar, memupuk inisiatif
bertanggung jawab dan mandiri, memperkaya kegiatan belajar di luar, memperkuat
pemahaman. Selain itu
menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal
yang menunjang belajar dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang kurang berguna.
Metode ini diberikan karena dirasakan
bahan pelajaran atau meteri terlalu banyak sementara waktu sedikit dalam
kegiatan belajar di kelas. Artinya, banyaknya materi ajar yang tersedia dengan
waktu kurang. Agar materi ajar dapat dimengerti, dipahami oleh siswa
dengan waktu yang telah ditentukan oleh kurikulum maka metode ini sangat
membantu.
Dalam hal ini tugas dapat diberikan dalam
bentuk daftar pertanyaan (soal) atau perintah melakukan pendataan, mencari
penyelesaian dalam buku pelajaran. Dapat juga mengumpulkan sesuatu, membuat
sesuatu dan lain sebagainya. Guru memberikan tugas kepada siswa mandiri atau
kelompok dengan waktu yang ditentukan dan disepakati siswa dan guru harus
membahas, menilai hasil tugas madiri atau kelompok. Guru juga memberi motivasi
agar siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik kemudian guru menghimbau siswa
untuk menyusun hasil tugas baik mandiri atau kelompok. Dengan demikian siswa
dapat bertanggung jawab dengan tugasnya, selain itu siswa menjadi lebih paham
materi ajar.
2. Fase Memberi
Tugas
Fase-fase dalam memberikan tugas yang baik secara mandiri
maupun kelompok:
a. Guru memberikan
tugas
Tugas yang diberikan dari guru kepada siswa baik secara
mandiri atau kelompok maka harus memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal
berikut:
a) Tujuan yang akan dicapai
b) Jenis tugas
c) Tugas harus disesuaikan
dengan kemampuan siswa
d) Ada petunjuk yang jelas
sehingga siswa dapat mengerjakan tugas mandiri maupun kelompok.
e) Disediakan waktu yang
jelas dan cukup untuk mengerjakan tugas.
b. Siswa Mempertanggung
jawabkan tugas
Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase ini:
a) Laporan siswa tertulis
dari apa yang dikerjakan
b) Ada diskusi kelompok
atau tanya jawab
c) Penilaian atau tanggapan
dari siswa yang lain
Dalam fase mempertanggung jawabkan ini
yang disebut dengan resitasi, adapun menurut Zakiyyah Darajat Pemberian
tugas dapat dilakukan dalam beberapa hal, yaitu:
1) Siswa diberi tugas
mempelajari bagian dari buku teks baik secara kelompok maupun perorangan.
Diberi waktu tertentu untuk mengerjakannya, kemudian siswa yang bersangkutan
mempertanggungjawabkan.
2) Siswa diberi tugas untuk
melaksanakan sesuatu yang tujuannya melatih siswa dalam hal yang bersifat
kecakapan mental dan motorik.
3) Siswa diberi tugas untuk
mengatasi masalah tertentu atau problem tertentu dengan cara mencoba untuk
mengunkapkan. Dengan tujuan agar siswa biasa berfikir ilmiah(logis dan
sistematis) dalam memecahkan suatu masalah atau soal.
4) Siswa diberi tugas untuk
melaksanakan proyek dengan tujuan agar siswa membiasakan diri untuk bertanggung
jawab terhadap penyelesaian suatau masalah, soal, yang telah disediakan dan
bagaimana mengolah selanjutnya.
Dalam metode pemberian tugas atau
resitasi ini syarat yang harus diketahui oleh guru dan siswa yang diberi tugas
yaitu:
1) Tugas yang
diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari, sehingga
siswa disamping sanggup mengerjakannya juga sanggup mempertanggungjawabkan.
2) Guru harus
dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan
dapat dilaksanakannya karena sesuai kesanggupan dan kecerdasan yang
dimilikinya.
3) Guru harus
menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan
dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati.
4) Jenis tugas yang
diberikan kepada siswa harus dapat dimengerti benar-benar sehingga siswa tidak ada
keraguan dalam melaksanakannya.
Adapun
jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu
berlangsungnya proses belajar mengajar :
1. Tugas membuat rangkuman
2. Tugas membuat makalah
3. Menyelesaikan soal
4. Tugas mengadakan observasi
5. Tugas mempraktekkan sesuatu
6. Tugas mendemonstrasikan observasi
1. Tugas membuat rangkuman
2. Tugas membuat makalah
3. Menyelesaikan soal
4. Tugas mengadakan observasi
5. Tugas mempraktekkan sesuatu
6. Tugas mendemonstrasikan observasi
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Penugasan
Dalam penggunaan suatu metode pasti ada kelebihan dan
kekurangan, begitu juga metode ini,
a.
Kelebihan
1) Siswa dapat lebih
memahami sendiri materi ajar sesuai dengan pengetahuan yang dicari sehingga
pengetahuan itu akan tinggal lama dalam ingatan.
2) Mengembangkan daya
berfikir sendiri, daya inisiatif, kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri.
3) Lebih merangsang siswa
dalam melakukan aktivitas individual maupun kelompok.
b.
Kekurangan
1) Siswa sulit dikontrol aktifitasnya
dalam mengerjakan tugas, apakah benar mengerjakan dengan kemampuan dan usahanya
atau hanya meniru pekerjaan temannya
2) Khusus tugas kelompok,
tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota
tertentu saja, sedangkan anggota yang lain tidak ikut berpartisipasi dengan
baik.
3) Tidak mudah memberikan
tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. Sering memberikan tugas yang
monoton sehingga dapat menimbulkan kebosanan siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran matematika memerlukan beberapa metode khusus
untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode yang digunakan
diharapkan bisa efektif dan efisien dalam pembelajaran matematika sehingga
siswa lebih mudah menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Metode mengajar yang digunakan yaitu
seperti metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas mensyaratkan adanya
pemberian tugas dan adanya pertanggung jawab dari murid baik berbentuk lisan
maupun tulisan. Metode pemberian tugas mempunyai kelebihan yaitu dapat memupuk
rasa percaya diri sendiri, dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari,
mengolah menginformasikan dan mengkomunikasikan sendiri, dapat membina tanggung
jawab dan disiplin siswa. Selain ada kelebihan,metode pemberian tugas mempunyai
kelemahan yaitu tugas tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu
dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa, Pemberian tugas terlalu
sering dan banyak, akan dapat menimbulkan keluhan siswa,dan khusus tugas
kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
Saran
1.
Seorang guru harus bervariasi menggunakan metode pembelajaran untuk menghindari
kejenuhan siswa. Selain metode pembelajaran yang bervariatif guru juga
diharuskan untuk menyusun tugas yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan;
2. Seorang guru harus selalu aktif
melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung;
3. Hendaknya seorang guru selalu
memotivasi siswa untuk selalu belajar di rumah yaitu dengan cara memberikan
tugas yang bertujuan untuk memahani materi lebih matang.
4.
Sekolah harus
menganjurkan kepada guru untuk menyusun tugas yang sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ndukyati.blogspot.com/2012/08/pembelajaran-dengan-metode-penugasan.html
http://gigyhardians.wordpress.com/2013/01/07/makalah-metode-pemberian-tugas-dan-metode-permainan/
http://dwisetiawan1987.wordpress.com/2013/01/11/25/
http://fortugaskuliah.wordpress.com/2013/01/16/makalah-tentang-metode-tugas-dan-metode-permainan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar