Penerapan
kurikulum 2013 telah bergulir dimulai dibeberapa sekolah negeri dan swasta.
Sosialisasi pun terus digiatkan baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga swasta
yang koncern terhadap dunia pendidikan, dan atau oleh sekolah secara mandiri. Apapun
kurikulumnya yang terpenting adalah gurunya. Guru harus terus dibekali melalui
pelatihan dan workshop. Kompetensi yang menjadi sasaran untuk mensukseskan
implementasi kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang menyenangkan dengan
berbasis pda IT. IT tidak lagi diajarkan kepada siswa tetapi pembelajaran
di kelas menggunakan IT. Hal mendasar lain adalah karakter guru. Sehebat
apapun guru dalam bidang IT jika karakter guru payah maka pembelajaran akan sangat
mekanistik, dan terasa asing.. Oleh karena itu, bagaimana guru terus mengadakan
pembaharuan diri dalam rangka pengembangan karakter.
Guru tenaga professional yang paling nyata dalam
memikul peranan dalam evaluasi. Tapi, seringkali mereka hanya bekerja sendiri
dalam mengevaluasi kurikulum.Memang, guru harus terlibat dalam komite penasehat
kurikulum yang memiliki tanggung jawab parsial untuk evaluasi program.Guru yang
efektif menyadari bahwa mereka dapat memainkan beberapa peran dalam
evaluasi. Guru adalah sebagai perencana, pelaksana dan pengembang
kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun ia tidak mencetuskan sendiri konsep-konsep
tentang kurikulum, guru merupakan penerjemah kurikulum. Dia yang mengolah,
meramu kembali kurikulum dari pusat untuk disajikan dikelasnya. Oleh karena itu
guru bisa dikatakan sebagai barisan pengembangan kurikulum yang terdepan. Guru
merupakan titik sentral suatu kurikulum. Berkat usaha guru, maka timbul
kegairahan belajar siswa. Sehingga memacu belajar lebih keras untuk mencapai
tujuan belajar mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum, untuk itu guru
perlu memiliki keterampilan belajar mengajar.
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni
kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah
dokumen kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai
implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam kegiatan
pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi
kurikulum.
Dalam Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, proses pembelajaran
dirancang berpusat pada peserta didik (student centered active learning),
tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered learning). Selain itu,
sifat pembelajaran yang kontekstual artinya, guru tidak hanya beracuan pada
buku teks saja tetapi juga harus mampu mengkaikan materi yang disampaikannya
secara kontekstual.
Rancangan kurikulum 2013 bersifat sentralistik, dimana
pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Pemerintah menyiapkan semua komponen
kurikulum sampai buku teks dan pedoman, termasuk penyusunan silabus dan RPP. Karena
semua komponen kurikulum sudah diatur oleh pemerintah, maka guru perlu
menyesuaikan diri (beradaptasi) agar implementasi kurikulum 2013 dapat
terlaksana dengan baik.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam implementasi kurikulum
2013, karena guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Guru sebagai
pendidik profesional mempunyai tugas pokok merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan
melatih peserta didik, yang ditopang oleh kompetensi yang seharusnya dimiliki
oleh seorang guru. Sebagai desainer masa depan anak, kepadanya terletak
tanggung jawab untuk memberdayakan dan membudayakan seluruh peserta didiknya. Namun,
guru bukan satunya-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam keberhasilan
sebuah kurikulum. Karena kurikulum dapat terlaksana dengan baik jika ada
kesatuan dan kesinambungan antara komponen-komponennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar