Kamis, 22 Januari 2015

Peran Guru dalam Mensukseskan Implementasi Kurikulum 2013




Penerapan kurikulum 2013 telah bergulir dimulai dibeberapa sekolah negeri dan swasta. Sosialisasi pun terus digiatkan baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga swasta yang koncern terhadap dunia pendidikan, dan atau oleh sekolah secara mandiri. Apapun kurikulumnya yang terpenting adalah gurunya. Guru harus terus dibekali melalui pelatihan dan workshop. Kompetensi yang menjadi sasaran untuk mensukseskan implementasi kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang menyenangkan dengan berbasis pda IT. IT tidak lagi diajarkan kepada siswa tetapi pembelajaran  di kelas  menggunakan IT. Hal mendasar lain adalah karakter guru. Sehebat apapun guru dalam bidang IT jika karakter guru payah maka pembelajaran akan sangat mekanistik, dan terasa asing.. Oleh karena itu, bagaimana guru terus mengadakan pembaharuan diri dalam rangka pengembangan karakter.
Guru tenaga professional yang paling nyata dalam memikul peranan dalam evaluasi. Tapi, seringkali mereka hanya bekerja sendiri dalam mengevaluasi kurikulum.Memang, guru harus terlibat dalam komite penasehat kurikulum yang memiliki tanggung jawab parsial untuk evaluasi program.Guru yang efektif menyadari bahwa mereka dapat memainkan beberapa peran dalam evaluasi. Guru adalah sebagai perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun ia tidak mencetuskan sendiri konsep-konsep tentang kurikulum, guru merupakan penerjemah kurikulum. Dia yang mengolah, meramu kembali kurikulum dari pusat untuk disajikan dikelasnya. Oleh karena itu guru bisa dikatakan sebagai barisan pengembangan kurikulum yang terdepan. Guru merupakan titik sentral suatu kurikulum. Berkat usaha guru, maka timbul kegairahan belajar siswa. Sehingga memacu belajar lebih keras untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum, untuk itu guru perlu memiliki keterampilan belajar mengajar.
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah dokumen kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum.
Dalam Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, proses pembelajaran dirancang berpusat pada peserta didik (student centered active learning), tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered learning). Selain itu, sifat pembelajaran yang kontekstual artinya, guru tidak hanya beracuan pada buku teks saja tetapi juga harus mampu mengkaikan materi yang disampaikannya secara kontekstual.
Rancangan kurikulum 2013 bersifat sentralistik, dimana pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman, termasuk penyusunan silabus dan RPP. Karena semua komponen kurikulum sudah diatur oleh pemerintah, maka guru perlu menyesuaikan diri (beradaptasi) agar implementasi kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik.

Jadi  dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam implementasi kurikulum 2013, karena guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas pokok merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil  pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, yang ditopang oleh kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Sebagai desainer masa depan anak, kepadanya terletak tanggung jawab untuk memberdayakan dan membudayakan seluruh peserta didiknya. Namun, guru bukan satunya-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam keberhasilan sebuah kurikulum. Karena kurikulum dapat terlaksana dengan baik jika ada kesatuan dan kesinambungan antara komponen-komponennya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar